USG Mammae? FAM? Apa dan Kenapa? Part 1

Alhamdulillah, bisa nulis lagi di sini setelah beberapa kali lupa login, salah kata kunci. Ehmm sepertinya butuh air segalon 😀

Alhamdulillah juga Allah masih memberikan nikmat kesehatan setelah seminggu yang lalu harus menginap di rumah sakit selama 4 hari.  Dan ujian terberatnya adalah menghindarkan luka bekas operasi dari air alias kagak mandi sekitar 10 hari. (hadehh…dakinya udah setebal apa yah).

Okey, lanjut ke pokok bahasan sesuai judul di atas. Bermula dari badan meriang yang tiba-tiba demam dan berasa ada yang nyut-nyutan di area PD (saya singkat yah, alias : breast). Padahal kondisi waktu itu saya sudah hampir 3 bulan tidak menyusui karena masa penyapihan anak kedua. Mulai dah horor, kenapa ini? jangan-jangan? yah jangan dong hiks. Namanya wanita kalau ada yang tidak beres dengan organ kewanitaan pasti pikirannya udah macam-macam, panik dan stres. Tanpa pikir panjang saya coba kompres terlebih dahulu area PD dengan handuk basah yang sudah dicelupkan ke air hangat. Lumayan membantu sih, tapiiiii sepertinya ada yang aneh…iya aneh..karena setelah diraba ada benjolan kecil yang kalau diraba seperti kapsul yang bisa berpindah posisi namum jelas batasannya.

(Flashback) Saya jadi ingat setahun yang lalu ketika masih menyusui pernah didiagnosa mengalami peradangan, bahasa kerennya pre-mastitis. Jangan ditanya rasanya, beeuhhh sakit dan nyut-nyutan subhanallah. Air susu berasa asin, agak kekuningan karena bercambur darah/nanah. Area PD agak bengkak dan kulit kelihatan samar menunjukkan kemerah-merahan. Alhamdulillah ada dokter laktasi yang bisa mengobati dan memberikan terapi pijat untuk mengurangi pembengkakan. Untuk kasus ini dokter menjelaskan karena ada penyumbatan di saluran asi.

Kembali ke topik benjolan yah. Terkait benjolan yang muncul sebenarnya sudah pernah saya rasakan ya sekitar setahun yang lalu, saat diagnosa pre-mastitis. Hanya saja yang terpikir waktu itu karena masih menyusui saya pikir wajar jika struktur PD seperti itu. Nah, ketika masa penyapihan berakhir kejadian demam berulang dan benjolan tidak menghilang, saya jadi khawatir. Kenapa yah? Duh, kalau ternyata bahaya gimana nih? harus periksa kemana? kalau, kalau, kalau??? (kebanyakan mikir 😀 ).

Tiba-tiba lamunan saya buyar setelah suami nyeletuk :”Udah mi, besok kita ke dokter kandungan aja”. “Lah kok ke dokter kandungan?” (jawab saya sambil mengernyitkan dahi tanda tidak setuju). Suami : “Ya nanti kita konsul dulu, siapa tau pas USG kelihatan”. Saya : “Emang alat USGnya sama? kan biasanya yang diUSG itu perut ibu hamil, bukan di PD”. Suami : “Nyoba dulu aja, kita daftar dulu”. Saya : “Ga ah, kayaknya ga nyambung deh buuu” (saya masih ngeyel, karena memang feeling saya beda dokter spesialis).

Mulailah saya googling sana-sini cari info seputar benjolan PD, kista PD, tumor PD bahkan sampai kanker PD. Pencarian sementara informasi yang saya dapatkan ada dokter khusus yang menangani itu yakni spesialis onkologi. Fokus saya mencari dokter wanita kecuali darurat baru beralih ke dokter pria, karena yang diperiksa area sensitif sekali (iyalah…malu…sama dokter cewek aja malu walaupun sama-sama perempuan). Sepertinya ketahanan mata saya sudah mulai surut…(halah, bilang aja ngantuk), jadi lanjut besok saja yah ngetiknya. To be continued ke USG Mammae? FAM? Apa dan Kenapa? Part 2

Muhasabah

Hindarilah kerinduan, rayuan dan cinta yg diharamkan, karena semua itu akan membawa adzab bagi ruhani dan menimbulkan penyakit hati. Bersegeralah kembali ke jalan Allah dengan banyak berdzikir dan melakukan ketaatan kepada-Nya.

Mengumbar pandangan mata kepada hal-hal yang diharamkan kan mewariskan kesusahan, kesedihan dan luka dalam hati, sedang orang yang berbahagia adalah orang yang menahan pandangan matanya dari hal tersebut dan takut kepada Tuhannya.

Berteman dengan orang yang shalih lagi selalu optimis dapat memudahkan Anda mengatasi berbagai kesulitan dan membukakan bagiAnda pintu harapan. Sebaliknya berteman dengan orang pesimistis membuat dunia ini terasa gelap di mata Anda.

10 Tips meraih kehidupan yang baik : (Laa Tahzan_Dr Aidh bin ‘Abdullah Al Qarni )

  1. Duduklah di penghujung malam hari untuk beristighfar    (memohon ampun kepada Allah).
  2. Menyendirilah untuk bertafakkur.
  3. Bergaullah dengan orang shalih.
  4. Perbanyaklah berdzikir.
  5. Shalat sunnahlah dua raka’at dengan khusyu’.
  6. Bacalah Al-Qur’an dengan merenungkan maknanya.
  7. Puasa sunnahlah pada musim panas yang terik.
  8. Bershadaqahlah dengan diam-diam.
  9. Berikanlah bantuan kepada sesama muslim yang tengah    kesulitan
  10. Berzuhudlah terhadap dunia yang fana.